Jakarta, - Hadirnya sang tokoh komik Tintin yang merupakan seorang wartawan ulung bersama dengan anjing kecil putih kecilnya yang lucu, Snowy ke layar lebar dengan animasi 3D yang merupakan garapan Steven Spielberg memberikan kisah yang menarik. Anda akan menyelami petualangannya dalam memecahkan kasus akan Rahasia Kapal Unicorn bersama dengan Kapten Haddock dalam film berdurasi kurang dari 2 jam.
Tintin yang diperankan oleh Jamie Bell hadir dalam bentuk dan detil yang menawan, raut wajah, mimik dan jambulnya yang dahulu selalu digemari sejak masa kanak-kanak, memberikan nostalgia tersendiri untuk Anda yang mengikuti kisah-kisahnya.
Cerita dimulai dengan penemuan replika kapal Unicorn pada pasar loak yang dibeli oleh Tintin, yang dengan tiba-tiba bersinggunggan dengan seorang bernama Tuan Sakharine. Namun pada akhirnya Tintin yang mendapatkan kapal replika tersebut karena menawar replika Kapal Unicorn terlebih dahulu. Rupanya Tuan Sakharine tidak tinggal diam, beliau mengutus anak buahnya untuk mengambil kapal tersebut dari tangan Tintin dengan cara apapun.
Tintin yang tidak mengetahui akan keberadaan replika Kapal Unicorn yang pada akhirnya akan membawanya kepada petualangan panjang, rupanya tidak tinggal diam akan berbagai tindakan yang setelah diruntut merupakan penggejaran Tuan Sakharine dalam mendapatkan kapal tersebut.Pada saat yang bersamaan, hadir sang polisi kembar Thompson dan Thompson yang diperankan oleh Simon Pegg dan Nick Frost. Untuk Anda yang gemar akan lelucon oleh kedua polisi konyol ini, tentunya akan mengundang senyum dan gelak tawa akan kebodohan kedua polisi hitam yang selalu menggunakan setelan jas berwarna hitam. Kedua Thompson ini rupanya sedang mengejar pencopet ulung yang sedang marak berkeliaran di kota itu. Thompson bersaudara bahkan menyiasatinya dengan menggunakan tali elastis pada dompet mereka, untuk menghalau dan menangkap basah jika pencopet itu beraksi kembali, karena mereka telah beberapa kali kehilangan dompet.
Tiba-tiba pencopet beraksi kembali, dan pada saat bersamaan terjadi kejar-kejaran yang memberikan tayangan menarik. Bahkan terdapat slapstik dimana jika pada bentuk komik ditampilkan saat seseorang pusing karena bertabrakan, maka akan muncul burung-burung di kepala mereka, dan slapstik ini dihadirkan oleh Steven Spielberd selaku sutradara menjadi sebuah adegan yang lucu dan penuh gelak tawa.
Tintin rupanya mendapatkan clue akan replika Kapal Unicorn setelah mengalami serentetan kejadian, bahkan penculikan yang terjadi padanya, membawa pada sebuah petualangan panjang. Snowy yang mengetahui tuannya diculik, mencoba mengejar dan menyelamatnya dengan melakukan pengejaran akan mobil yang dibawa oleh anak buah Tuan Sakharine. Pada adegan ini, jika Anda ingat akan komik Tintin berjudul Rahasia Kapal Unicorn, tentunya tidak akan menemukannya, karena adegan pengejaran ini hadir dengan slapstik lucu, snowy begitu cepat dan tangkas dalam mengikuti arah mobil penculik Tintin dengan berlari, melompat, bahkan melewati kerumunan sapi.
Kehadiran Tintin pada layar lebar yang sangat dibuat menjadi sebuah tayangan yang menarik dalam bentuk animasi 3D, membuat Anda sebagai penonton akan terbuai akan petualangannya. Bahkan, Anda tidak akan menyangka bahwa animasi 3D dengan detil gambar yang menawan merupakan gabungan dari bentuk realita dan olah gambar komputer animasi.
Pergantian sekuel demi sekuel memberikan perpindahan yang menawan dan seperti tanpa terputus. Pada beberapa adegan saat Kapten Haddock bercerita mengenai moyangnya bernama Sir Francis Haddock, memberikan animasi yang luar biasa, perubahan gurun pasir yang memberikan nuansa panas dan gersang, digulung dengan derasnya gelombang lautan samudra, menjadikan sebuah perpindahan sekuel yang menarik dan menakjubkan saat Anda melihatnya. Pun beberapa kali Kapten Haddock bercerita, dan beberapa kali itu pun Anda akan terbawa akan perpindahan sekuelnya yang menajamkan cerita akan moyangnya di masa lalu, tentunya membuat Anda semakin penuh tanya akan apa yang terjadi di masa lalu, dan apa pula hubungannya dengan Tuan Sakharine yang begitu gigih dalam mendapatkan replika Kapal Unicorn. Apakah hanya penggejaran akan replika itu saja, ataukah ada hal lain yang terjadi?
Film The Adventures of Tintin ini merupakan tayangan yang menyegarkan, menarik dan sangat disayangkan untuk Anda lewatkan. Untuk Anda sebagai salah satu penggemarnya di masa lalu, tentunya tontonan ini memberikan nostalgia, dan sedikit memaksa pikiran Anda untuk kembali ke masa lalu saat Anda membaca komik Tintin dengan judul Rahasia Kapal Unicorn. Namun untuk Anda yang belum mengenal Tintin, tentunya tayangan ini memberikan nuansa tersendiri dan selepas menyaksikannya, sepertinya akan membawa rasa penasaran akan bagaimana dan apa yang terjadi pada petualangan Tintin dalam versi komik?
Namun yang pasti, tontonan semua umur ini bebas dari kekerasan, adegan kejar-kejaran maupun baku hantam dengan penggunaan senjata, tidak memberikan tampilan yang menggenaskan. Sehingga, Anda dapat menyaksikannya bersama dengan putra putri Anda, namun untuk Anda yang menyaksikannya bersama dengan pasangan ataupun kerabat sebaya untuk bernostalgia akan petualangan Tintin, tentunya kehadiran anak-anak dalam layar bioskop dapat sedikit mengusik Anda akan gelak tawa dan ketakjuban mereka saat menyaksikannya, jadi posisikan tempat duduk Anda pada lokasi yang tepat tentunya.
Secara keseluruhan, film ini memberikan animasi yang menarik, berbagai aksi yang tidak terdapat pada versi komik, hadir dan dikemas menjadi satu kesatuan yang menakjubkan, bahkan beberapa adegan akan mengundang Anda untuk tersenyum dan tertawa, yang tentunya pengalaman ini tidak akan Anda temui saat Anda membaca komik. Beberapa karakter lain yang dibuat dengan detil seperti Nestor sebagai salah seorang pelayan di Marlinspike Hall, Allan sebagai salah seorang kaki tangan Sakharine, Bianca Castafiore sebagai penyanyi seriosa pun hadir pada film ini, tentunya dengan bentuk dan detil yang tak kalah menawan dari aktor utama lainnya.
Tokoh komik Tintin hadir salah satu sisipan surat kabar pada tahun 1929, yang merupakan hasil karya Herge. Tintin merupakan serial komik yang sangat laris di Eropa dan hampir seluruh dunia, khususnya di Belgia, Perancis dan Belanda, bahkan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Untuk Anda yang tidak ingin terhenti setelah tayangan film ini selesai disaksikan sambil menunggu kelanjutannya, Anda dapat meneruskan pengalaman Anda pada versi game di perangkat bergerak Anda, CHIP telah memberikan ulasannya pada berita The Adventures of Tintin Official Game buatan Gameloft. Dan jika dikomparasi, alur cerita pada film layar lebar dan dalam bentuk game merupakan sebuah kesatuan yang serupa, memang terdapat beberapa perbedaan, tentunya karena pada bentuk game, Anda harus memecahkan puzzle, namun dalam versi film, merupakan tayangan dengan alur yang bergerak cepat. Namun keduanya memberikan pengalaman tersendiri kepada Anda sebagai pecinta Tintin.