KOBAnews, SAMARINDA - Suasana GOR Unmul, Jalan Kuaro Kecamatan Samarinda Ulu, tampak berbeda.
Dua unit panser diparkir di depan pintu utama bagian samping. Tenda memanjang dari halaman depan hingga belakang, mayoritas berwarna hijau khas TNI berdiri tegak. Tenda tersebut diisi sejumlah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan dipajang tulisan Mulawarman Youth Enterpreneur.
Dalam kegiatan tersebut, TNI memamerkan 2 unit panser Anoa buatan Pindad Jawa Barat, 2 pucuk meriam 105 milik Armed, 3 pucuk senjata mesin dari Yonif 611/Awl, 1 pucuk Mortir 81 nya Yonif 611, detektor dan perlengkapannya penjinak bahan peledak.
Ada pula berbagai perlengkapan alat komunikasi, perlengkapan Detasemen Polisi Militer (Denpom), kesehatan, mekanisme rekruitmen prajurit dari Ajen dan Penrem dan lainnya termasuk tenda.
Suasana tersebut pertama kalinya diselenggarakan di Unmul, yakni Percepatan Adaptasi Mahasiswa Unmul (PAMB) di Universitas Mulawarman (Unmul), yang dimeriahkan Pameran Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) dari KODAM VI Mulawarman di halaman luar GOR 27 September Unmul Jalan Kuaro Samarinda Ulu, selama sehari sejak kemarin, Rabu( 26/8/2015).
Rektor Unmul, Prof Masjaya, mengaku awalnya terkejut dengan sejumlah alutsista yang hadir di halaman GOR Unmul namun ia bersyukur kegiatan PAMB dimeriahkan pameran alutsista. (Baca juga: Pengelolaan Parkir di Kota Ini akan Libatkan Koperasi TNI)
"Negara ini dibangun untuk bersatu, supaya termotivasi dengan kemampuan dari seluruh fakultas. Baik dokter, teknik, kesehatan, pertanian itu jika memungkinkan masuk ke TNI, karena bermanfaat bagi kepentingan bangsa. Selain itu kita patut bangga (dengan alutsista RI), mulai senjata api, panser asli buatan Pindad,Jawa Barat Indonesia,''ujarnya.
"Mungkin mahasiswa bisa membentuk teknologi baru di bidang komunikasi. TNI AD baru-baru ini melakukan riset alat komunikasi kita supaya tidak bisa disadap. Kalau ada mahasiswa yang mampu menciptakan teknologi seperti itu maka kita akan ajak terlibat," ujarnya.
Kemudian dengan diselenggarakannya pameran alutsista, diharapkan banyak mahasiswa tertarik masuk tentara, diantaranya mahasiswa dari Menwa dan sarjana bisa masuk TNI.
Danrem juga menyebutkan TNI sudah memiliki tenaga-tenaga terlatih di bidang pertanian yang bisa bekerja sama dengan Unmul dalam instensifikasi pertanian maupun ketahanan pangan.
Mahasiswi Fakultas Ekonomi dari Kota Bontang, Angrelia, setelah berfoto bersama tentara YONIF 611 Awang Long mengaku mendapat manfaat sekaligus terhibur menghadiri pembukaan PAMB di GOR Unmul sejak pukul 8.00 Wita tersebut.
"Dengan adanya pameran alutsista TNI, kami selaku mahasiswa baru bisa mengetahui dan mempelajari seluk beluk peralatan TNI. Kita sebagai mahasiswa juga tidak boleh kalah semangat dari TNI. Saya suka tentara yang menggunakan seragam menyerupai rumput dan senjata-senjatanya. Pansernya juga keren banget," katanya.
Sementara Revina dari Fakultas Ekonomi yang menyempatkan berfoto diatas panser Anoa juga mengutarakan hal senada. "Alutsista TNI keren Banget, sangat luar biasa," katanya.
Dua unit panser diparkir di depan pintu utama bagian samping. Tenda memanjang dari halaman depan hingga belakang, mayoritas berwarna hijau khas TNI berdiri tegak. Tenda tersebut diisi sejumlah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan dipajang tulisan Mulawarman Youth Enterpreneur.
Dalam kegiatan tersebut, TNI memamerkan 2 unit panser Anoa buatan Pindad Jawa Barat, 2 pucuk meriam 105 milik Armed, 3 pucuk senjata mesin dari Yonif 611/Awl, 1 pucuk Mortir 81 nya Yonif 611, detektor dan perlengkapannya penjinak bahan peledak.
Ada pula berbagai perlengkapan alat komunikasi, perlengkapan Detasemen Polisi Militer (Denpom), kesehatan, mekanisme rekruitmen prajurit dari Ajen dan Penrem dan lainnya termasuk tenda.
Suasana tersebut pertama kalinya diselenggarakan di Unmul, yakni Percepatan Adaptasi Mahasiswa Unmul (PAMB) di Universitas Mulawarman (Unmul), yang dimeriahkan Pameran Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) dari KODAM VI Mulawarman di halaman luar GOR 27 September Unmul Jalan Kuaro Samarinda Ulu, selama sehari sejak kemarin, Rabu( 26/8/2015).
Rektor Unmul, Prof Masjaya, mengaku awalnya terkejut dengan sejumlah alutsista yang hadir di halaman GOR Unmul namun ia bersyukur kegiatan PAMB dimeriahkan pameran alutsista. (Baca juga: Pengelolaan Parkir di Kota Ini akan Libatkan Koperasi TNI)
"Negara ini dibangun untuk bersatu, supaya termotivasi dengan kemampuan dari seluruh fakultas. Baik dokter, teknik, kesehatan, pertanian itu jika memungkinkan masuk ke TNI, karena bermanfaat bagi kepentingan bangsa. Selain itu kita patut bangga (dengan alutsista RI), mulai senjata api, panser asli buatan Pindad,Jawa Barat Indonesia,''ujarnya.
"Mungkin mahasiswa bisa membentuk teknologi baru di bidang komunikasi. TNI AD baru-baru ini melakukan riset alat komunikasi kita supaya tidak bisa disadap. Kalau ada mahasiswa yang mampu menciptakan teknologi seperti itu maka kita akan ajak terlibat," ujarnya.
Kemudian dengan diselenggarakannya pameran alutsista, diharapkan banyak mahasiswa tertarik masuk tentara, diantaranya mahasiswa dari Menwa dan sarjana bisa masuk TNI.
Danrem juga menyebutkan TNI sudah memiliki tenaga-tenaga terlatih di bidang pertanian yang bisa bekerja sama dengan Unmul dalam instensifikasi pertanian maupun ketahanan pangan.
Mahasiswi Fakultas Ekonomi dari Kota Bontang, Angrelia, setelah berfoto bersama tentara YONIF 611 Awang Long mengaku mendapat manfaat sekaligus terhibur menghadiri pembukaan PAMB di GOR Unmul sejak pukul 8.00 Wita tersebut.
"Dengan adanya pameran alutsista TNI, kami selaku mahasiswa baru bisa mengetahui dan mempelajari seluk beluk peralatan TNI. Kita sebagai mahasiswa juga tidak boleh kalah semangat dari TNI. Saya suka tentara yang menggunakan seragam menyerupai rumput dan senjata-senjatanya. Pansernya juga keren banget," katanya.
Sementara Revina dari Fakultas Ekonomi yang menyempatkan berfoto diatas panser Anoa juga mengutarakan hal senada. "Alutsista TNI keren Banget, sangat luar biasa," katanya.