Para ilmuwan di pusat antariksa National Aeronautics and Space Administration (NASA), Amerika Serikat, mendeteksi temuan asteroid selebar 140 meter yang diprediksi akan menghantam bumi pada tahun 2040.
Tahun 2040, asteroid yang diberi kode nama AG 5 2011 itu memang akan berada pada garis orbit terdekatnya dengan bumi, sehingga kemungkinan bakal membentur bumi.
Hingga saat ini ilmuwan masih berdiskusi untuk mengatasi jatuhnya asteroid 140 meter itu ke bumi. Pasalnya, meski tak sampai menyebabkan kiamat dan memusnahkan umat manusia, namun jutaan nyawa akan melayang jika asteroid itu sampai jatuh di atas kota.
Asteroid AG 5 2011 tersebut ditemukan oleh pengamat survei Gunung Lemmon di Tuscon, Arizona, Amerika Serikat, pada Januari 2011.
Januari 2012 kemarin, asteroid sebesar bus juga nyaris menabrak bumi. Asteroid berkode BX 2012 itu tertangkap teleskop di Arizona, AS. Namun ukuran asteroid BX 2012 yang sekitar 16-19 meter itu tak membawa pengaruh besar di bumi karena ukurannya menyusut menjadi sebesar bola sepak akibat bergesekan dengan atmosfir ketika memasuki bumi.
Data yang dilansir NASA tahun 2012 mencatat temuan adanya 30 benda asing yang kini tengah mengarah menuju bumi.
Tahun 2040, asteroid yang diberi kode nama AG 5 2011 itu memang akan berada pada garis orbit terdekatnya dengan bumi, sehingga kemungkinan bakal membentur bumi.
Hingga saat ini ilmuwan masih berdiskusi untuk mengatasi jatuhnya asteroid 140 meter itu ke bumi. Pasalnya, meski tak sampai menyebabkan kiamat dan memusnahkan umat manusia, namun jutaan nyawa akan melayang jika asteroid itu sampai jatuh di atas kota.
Asteroid AG 5 2011 tersebut ditemukan oleh pengamat survei Gunung Lemmon di Tuscon, Arizona, Amerika Serikat, pada Januari 2011.
Januari 2012 kemarin, asteroid sebesar bus juga nyaris menabrak bumi. Asteroid berkode BX 2012 itu tertangkap teleskop di Arizona, AS. Namun ukuran asteroid BX 2012 yang sekitar 16-19 meter itu tak membawa pengaruh besar di bumi karena ukurannya menyusut menjadi sebesar bola sepak akibat bergesekan dengan atmosfir ketika memasuki bumi.
Data yang dilansir NASA tahun 2012 mencatat temuan adanya 30 benda asing yang kini tengah mengarah menuju bumi.
Simulasi Penghancuran Asteroid dengan Bom Nuklir
Tak terhitung banyaknya, batu angkasa yang menghujani Bumi. Salah satunya pada 65 juta tahun lalu, asteroid raksasa menghantam Bumi dan memicu musnahnya spesies Dinosaurus.
Juga yang jatuh pada 30 Juni 1908, pukul 07.14 di pedalaman di Podkamennaya, Tunguska, Siberia. Meski tak menyebabkan korban jiwa, insiden itu meratakan dan membuat hangus 500.000 hektar hutan. Bayangkan jika asteroid itu jatuh di kawasan pemukiman padat penduduk.
Para ilmuwan kini sedang memutar otak, bagaimana menghindarkan bencana asteroid bagi umat manusia. Salah satunya yang dilakukan di Laboratorium Los Alamos, New Meksiko, milik pemerintah Amerika Serikat.
Para ilmuwan di sana merancang skrenario peluncuran bom nuklir berkekuatan satu megaton ke asteroid yang mengancam Bumi. Berharap ledakan raksasa yang dihasilkan akan menyelamatkan Bumi.
Simulasi ini kedengarannya memang mirip film sains fiksi Hollywood, namun nyatanya ia dirancang oleh para ilmuwan cerdas. Para ahli di Los Alamos menggunakan superkomputer untuk membuat model guna memastikan efektivitas senjata nuklir anti-asteroid.
Dalam simulasi tersebut, para peneliti diminta menangani asteroid berukuran panjang 500 meter menggunakan satu megaton bom nuklir -- yang kekuatannya 50 kali lipat dari kekuatan bom atom yang dijatuhkan AS di Nagasaki, Jepang, selama Perang Dunia II.
Meski baru sekedar uji virtual, para ilmuwan mengatakan, penanganan ini berhasil. "Pada akhirnya, bom nuklir dengan kekuatan satu megaton akan menghancurkan asteroid menjadi berkeping-keping. Cara ini akan mengurangi bahaya yang ditimbulkan asteroid awalnya," kata ilmuwan Los Alamos, Bob Weaver dalam video yang dirilis laboratorium tersebut, seperti dimuat Daily Mail.
Temuan ini sangat penting. Sebab, "jika salah satu obyek asteroid diprediksi akan tiba beberapa bulan lagi, ada potensi menimbulkan kehancuran dalam skala global," tambah dia.
Untuk membuat simulasi ini, tim menggunakan superkomputer dengan kekuatan 32.000 kali kekuatan prosesor dalam komputer biasa. Agar didapatkan hasil seakurat mungkin terkait apa yang terjadi.
Untungnya, rencana tersebut bekerja, itu berarti senjata tak harus dibawa ke permukaan asteroid seperti skrenario dalam Film Armageddon yang dibintangi Bruce Willis.
Namun, tim peneliti menekankan, penggunaan senjata nuklir raksasa hanya jalan terakhir. Peneliti juga menyelidiki metode lain, termasuk menggunakan pesawat ruang angkasa, juga memanfaatkan tarikan gravitasi planet untuk mengubah jalurnya.
Para ilmuwan kini sedang memutar otak, bagaimana menghindarkan bencana asteroid bagi umat manusia. Salah satunya yang dilakukan di Laboratorium Los Alamos, New Meksiko, milik pemerintah Amerika Serikat.
Para ilmuwan di sana merancang skrenario peluncuran bom nuklir berkekuatan satu megaton ke asteroid yang mengancam Bumi. Berharap ledakan raksasa yang dihasilkan akan menyelamatkan Bumi.
Simulasi ini kedengarannya memang mirip film sains fiksi Hollywood, namun nyatanya ia dirancang oleh para ilmuwan cerdas. Para ahli di Los Alamos menggunakan superkomputer untuk membuat model guna memastikan efektivitas senjata nuklir anti-asteroid.
Dalam simulasi tersebut, para peneliti diminta menangani asteroid berukuran panjang 500 meter menggunakan satu megaton bom nuklir -- yang kekuatannya 50 kali lipat dari kekuatan bom atom yang dijatuhkan AS di Nagasaki, Jepang, selama Perang Dunia II.
Meski baru sekedar uji virtual, para ilmuwan mengatakan, penanganan ini berhasil. "Pada akhirnya, bom nuklir dengan kekuatan satu megaton akan menghancurkan asteroid menjadi berkeping-keping. Cara ini akan mengurangi bahaya yang ditimbulkan asteroid awalnya," kata ilmuwan Los Alamos, Bob Weaver dalam video yang dirilis laboratorium tersebut, seperti dimuat Daily Mail.
Temuan ini sangat penting. Sebab, "jika salah satu obyek asteroid diprediksi akan tiba beberapa bulan lagi, ada potensi menimbulkan kehancuran dalam skala global," tambah dia.
Untuk membuat simulasi ini, tim menggunakan superkomputer dengan kekuatan 32.000 kali kekuatan prosesor dalam komputer biasa. Agar didapatkan hasil seakurat mungkin terkait apa yang terjadi.
Untungnya, rencana tersebut bekerja, itu berarti senjata tak harus dibawa ke permukaan asteroid seperti skrenario dalam Film Armageddon yang dibintangi Bruce Willis.
Namun, tim peneliti menekankan, penggunaan senjata nuklir raksasa hanya jalan terakhir. Peneliti juga menyelidiki metode lain, termasuk menggunakan pesawat ruang angkasa, juga memanfaatkan tarikan gravitasi planet untuk mengubah jalurnya.
Gambaran Kota Terapung di Masa Depan
Populasi manusia di bumi yang telah mencapai 70 miliar orang, membuat sebagian orang khawatir akan habisnya lahan kosong di muka bumi. Ditambah lagi adanya hasil penelitian yang menyebutkan dalam satu detik lahir tiga bayi di seluruh dunia.
Hal tersebutlah yang menginspirasi lahirnya mahakarya desain yang disebut Floating City atau Kota Terapung. Desain kota masa depan ini merupakan karya arsitek China, Wei Zhao. Dalam bahasa mandarin kota ini disebut Tian shan ren jian atau yang diartikan sebagai surga dan bumi, yang merupakan bentuk manifestasi fisik dari lukisan China, ShanShui yang melambangkan kehidupan yang ideal.
Wei Zhao, mungkin saja satu dari sekian banyak orang yang memikirikan kondisi masa depan bumi. Dengan bertambahnya populasi manusia, maka sumber daya alam pun makin terbatas, lingkungan akan semakin bermasalah, bumi pun semakin tua, lapisan ozon menipis, air bersih kian sulit dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Untuk itulah dia merancang sebuah kota yang mengambang di udara. Tidak memerlukan tanah, namun, dalam kota yang bentuknya seperti pesawat UFO ini juga terdapat gunung, sungai, dan hutan.
Sesuai rancangan Wei Zhao, kota terapung dioperasikan oleh teknologi maglev, yakni sebuah teknologi levitasi magnet yang dapat mengangkat objek dengan menggunakan prinsip magnet dalam ilmu fisika. Demikian seperti dilansir situs gooood, Rabu (7/3/2012).
Sebuah energi tolakan yang disebabkan oleh magnet pesawat dan magnet bumi akan mengontrol gelombang magnetik di uadra. Selain itu, terdapat molekul-molekul magnet dalam jumlah yang besar, didistribusikan di bagian bawah busur kota yang mengambang. Dengan mengubah gelombang magnetik tolakan dan gaya tarik menarik antara wadah kota dan bumi, maka daerah tersebut dapat mengapung seperti selancar di udara.
Dalam pemikiran sang arsitek, ke depannya kehidupan di kota terapung harus lebih baik daripada bumi di bawahnya. Tidak ada polusi udara, sampah, dan siklus kehidupan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Tanaman sumber makanan akan dibangun di kabin yang berbeda dengan kabin perumahan.
Hal tersebutlah yang menginspirasi lahirnya mahakarya desain yang disebut Floating City atau Kota Terapung. Desain kota masa depan ini merupakan karya arsitek China, Wei Zhao. Dalam bahasa mandarin kota ini disebut Tian shan ren jian atau yang diartikan sebagai surga dan bumi, yang merupakan bentuk manifestasi fisik dari lukisan China, ShanShui yang melambangkan kehidupan yang ideal.
Wei Zhao, mungkin saja satu dari sekian banyak orang yang memikirikan kondisi masa depan bumi. Dengan bertambahnya populasi manusia, maka sumber daya alam pun makin terbatas, lingkungan akan semakin bermasalah, bumi pun semakin tua, lapisan ozon menipis, air bersih kian sulit dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Untuk itulah dia merancang sebuah kota yang mengambang di udara. Tidak memerlukan tanah, namun, dalam kota yang bentuknya seperti pesawat UFO ini juga terdapat gunung, sungai, dan hutan.
Sesuai rancangan Wei Zhao, kota terapung dioperasikan oleh teknologi maglev, yakni sebuah teknologi levitasi magnet yang dapat mengangkat objek dengan menggunakan prinsip magnet dalam ilmu fisika. Demikian seperti dilansir situs gooood, Rabu (7/3/2012).
Sebuah energi tolakan yang disebabkan oleh magnet pesawat dan magnet bumi akan mengontrol gelombang magnetik di uadra. Selain itu, terdapat molekul-molekul magnet dalam jumlah yang besar, didistribusikan di bagian bawah busur kota yang mengambang. Dengan mengubah gelombang magnetik tolakan dan gaya tarik menarik antara wadah kota dan bumi, maka daerah tersebut dapat mengapung seperti selancar di udara.
Dalam pemikiran sang arsitek, ke depannya kehidupan di kota terapung harus lebih baik daripada bumi di bawahnya. Tidak ada polusi udara, sampah, dan siklus kehidupan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Tanaman sumber makanan akan dibangun di kabin yang berbeda dengan kabin perumahan.
Kota Terapung Masa Depan Oleh desainer dari China |
Sebagai alat transportasi antara kota terapung dengan bumi, akan digunakan pesawat suspensi magnetik kecil. Segala sesuatu dapat didaur ulang dan dikonsumsi kembali, untuk mewujudkan tujuan nol emisi.
Sepintas, proyek masa depan ini seakan-akan seperti sebuah imajinasi yang terlampau tinggi. Namun, bukan berarti segalanya tidak mungkin terjadi. Apalagi tujuan utama kota terapung ini adalah untuk menghentikan kerusakan alam akibat ulah manusia dan memberikan kesempatan pada bumi untuk pulih.
Sepintas, proyek masa depan ini seakan-akan seperti sebuah imajinasi yang terlampau tinggi. Namun, bukan berarti segalanya tidak mungkin terjadi. Apalagi tujuan utama kota terapung ini adalah untuk menghentikan kerusakan alam akibat ulah manusia dan memberikan kesempatan pada bumi untuk pulih.